Rabu, 15 November 2006
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi di Jakarta, Selasa (14/11) kemarin. Dalam pertemuan tertutup itu, kedua tokoh antara lain membahas rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush. Kedua tokoh menyatakan tidak bersedia hadir apabila diundang untuk bertemu Bush.
Sikapnya menolak Bush ini didasari Hasyim karena menganggap Bush telah ingkar janji. Hasyim mengatakan, empat janji Bush yang disampaikan di Bali, 14 Oktober 2003 silam dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh Islam tidak satu pun yang dipenuhi hingga kini.
Keempat janji itu, pertama soal AS segera keluar dari Iraq, kedua AS akan menjamin konsistensi secara damai di Palestina. Ketiga, Bush berjanji tidak akan mengulangi lagi penggunaan kata crusade (Perang Salib) dalam agresinya karena mempertentangkan Islam dengan Kristen. Keempat, Bush berjanji membantu Indonesia dalam memerangi terorisme sekaligus bidang pendidikan dan teknologi.
"Tapi dari semuanya itu belum jelas realisasinya, sementara kami yang di tokoh agama sungguh-sungguh merealisasikan enlighment moderation (moderasi pemahaman keagamaan, Red) pada masing-masing agama. Jadi, tokoh Islam bagaimana supaya tidak ada terorisme Islam, di Kristen supaya tidak ada ekstrimisme Kristen karena di masing-masing agama kan ada itu," kata Hasyim kepada para wartawan.
Itu sebabnya, Hasyim mengaku sejak awal menghindar untuk hadir bila diundang lagi bertemu Bush di Istana Bogor, 20 November ini.
"Alhamdulillah kalau sekarang tidak diundang. Kalau hadir, yang saya khawatirkan, kehadiran tokoh agama itu menjustifikasi relijius terhadap agresi. Ini yang nggak enak dan nanti akan mengakibatkan pembelahan dalam umat Islam sendiri plus lintas agama, seakan-akan menyerang di Irak itu (dilatari) agama, padahal dia cari minyak. Begini-begini ini yang susah," katanya.
Sementara Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menganggap tangan Bush telah banyak berlumurah darah. Khususnya terhadap umat Islam.
Meski menolak Bush, dua ormas Islam terbesar di Indonesia ini mengatakan, agar penyampaian aspirasi tak diwarnai dengan.
”Reaksi itu harus berkualitas dan membawa manfaat bagi bangsa,” tutur Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.”Mari kita ekspresikan perasaan kita dengan cara damai,” ujar Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Sebagaimana diketahui, selain bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut rencana, Presiden Bush juga dijadwalkan bertatap muka dengan para tokoh masyarakat. Namun, sejauh ini sebagian besar tokoh Islam Indonesia menolak bertemu Bush. [hidayatullah.com]
Bagaimana dengan Persis...?