Rabu, 15 November 2006
Sekitar 31 gabungan ormas Islam akan demo menentang kehadiran Presiden AS dalam sebuah aksi damai yang berencana hadir di Bogor
Menurut rencana, Senin (20/11), depan, seratusan ribu orang dari berbagai organisasi massa (Ormas) disebut-sebut siap mengikuti aksi. Selasa (14/11) kemarin, puluhan wakil Ormas itu menemui Kapolwil Bogor, Kombes Pol Sukrawardi Dahan. ”Kami minta audiensi dengan Kapolwil supaya pengamanan tidak berlebihan saat kami mendemo Bush,” ungkap Kepala Departemen Kajian Strategis Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Ahmad Luthfi, sebelum diterima Kapolwil di Mapolwil Bogor, Selasa (14/11) kemarin.
Audiensi diikuti 31 ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam se-Bogor. Aliansi itu antara lain diikuti Muhammadiyah, NU, HTI, KAMMI dan Keluarga Muslim Bogor.
Sebelumnya, aliansi ini telah menemui DPRD Kota Bogor untuk mendesak DPRD Bogor menolak kedatangan Bush. Hasilnya, 31 dari 45 anggota DPRD yang menemui mereka menyatakan ikut menolak kehadiran Bush.
“Untuk Bogor ini rencananya 100.000 lebih, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sendiri akan turun 15.000,” kata Rosydi, wakil Hizbut Tahrir Indonesia cabang Bogor.
Rencananya, para pendemo mililih Lapangan Sempur supaya terlihat oleh Bush. Lapangan Sempur memang berdekatan dengan ring satu dan memang strategis untuk dicapai massa.
Menanggapi permintaan itu, Kapolwil Bogor Kombes Pol Sukrawardi Dahlan menyatakan akan berkoordinasi dengan atasannya. ”Masalah tempat saya nanti akan koordinasikan dengan yang lebih senior. Yang jelas, saya akan koordinasikan nanti satu titik pusat demo,” ujar Sukrawardi.
Sejak seminggu kedatangan Bush, hampir seluruh kota terjadi aksi penolak serupa. Jum’at, 17 November 2006 depan, di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta Koalisi Ganyang Bush (KGB) dan Forum Umat Islam (FUI) akan melakukan aksi massa menolak Bush. Setelah itu, Ahad, 19 November 2006 –sehari kedatangan Bush-- KGB dan FUI juga akan melakukan aksi yang sama. Menurut rencana, jutaan orang akan bergerak dari Bunderan HI lalu longmarch mengepung Istana Presiden RI bersama 30 tokoh nasional.
Ketua MPR Dr. Hidayat Nurwahid mewanti-wanti agar aparat tak mencederai, apalagi sampai menembak demonstran yang menolak kunjungan Bush di Indonesia. Namun demonstran juga diminta jangan sampai bertindak anarkis. [hidayatullah.com]