IAPPI Community On The Net
Ahlan wasahlan di forum IAPPI,
Anda belum masuk silakan login atau register.
Agar Anda bisa berpartisifasi dalam forum IAPPI ini.
IAPPI Community On The Net
Ahlan wasahlan di forum IAPPI,
Anda belum masuk silakan login atau register.
Agar Anda bisa berpartisifasi dalam forum IAPPI ini.
IAPPI Community On The Net
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Forum Komunikasi IAPPI Pesantren Persatuan Islam
 
IndeksGalleryLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 Yang Terlupakan

Go down 
PengirimMessage
H-Qm
Admin
Admin
H-Qm


Male Jumlah posting : 116
Localisation : Pajagalan 14-16
Registration date : 13.10.06

Yang Terlupakan Empty
PostSubyek: Yang Terlupakan   Yang Terlupakan EmptyThu 2 Aug - 11:11:44

Lamunan ane terganggu saat angkot yang ditumpangi memasuki jalan yang rusak, begitu banyak lubang, kubangan air di sana sini. Badan terasa di goncang, kadang kepala terantuk ke kaca mobil, ditambah suspensi angkot yang sudah tidak nyaman melengkapi penderitaan saat itu. duuuh

Perasaan kesal muncul ditambah gerutu yang sepontan keluar dari mulut, meskipun tidak keras, “Sudah berbulan-bulan tidak diperbaiki pula, apa tidur nich pemda? Atau pura-pura tidak tahu?” ngantuk

Meskipun suara ane kecil, tetapi cukup untuk membuat tersenyum orang yang tepat ada di depan. Tetapi entah apa arti senyum itu, entah setuju, entah tidak setuju, atau malah dia orang pemda...??? pis men

Itulah manusia (setidaknya ane) sering perasaan kecewa akan muncul saat kita mengalami kesulitan atau ketidaknyamanan, protes dan mengeluh, namun ane lupa, pada saat melewati jalan mulus... lupa untuk berterimakasih atau bersyukur karena mendapatkan jalan yang baik, yang nyaman. Padahal jalan yang baik jauh lebih panjang dari jalan yang jelek tadi.

Peristiwa tadi hanya salah satu contoh, orang akan sadar bahwa dia mendapat kenikmatan setelah kenikmatan tersebut hilang. Saat kenikmatan itu ada seakan-akan kita tidak mendapatkan apa-apa. Chu-ex aja, jangankan bersyukur, mengucapkan Alhamdulillah saja kita sering lupa.

Kita baru sadar nikmatnya sehat setelah kita sakit, kita baru sadar nikmat uang gaji meskipun sedikit saat kita kehilangan gaji tersebut, kita baru sadar nikmatnya memakai sendal saat sendal kita hilang dicuri orang dan masih sangat banyak bahkan tidak terhitung nikmat yang selalu kita terima, setiap hari, setiap jam, bahkan setiap saat, cuma sayang kebanyakan orang sering lupa, banyak yang hanya bersyukur saat kembalinya nikmat yang hilang atau mendapat nikmat yang jarang datang, kita sering lupa mensyukuri nikmat yang kita rasakan setiap saat.
Saat kita mendapatkan hadiah kita mengucapkan Alhamdulillah, tetapi seberapa seringkah kita mensyukuri tiap hirupan nafas?

Setelah hampir empat bulan lebih ane tergeletak sakit dan kini kembali sehat seperti sedia kala... ane merasakan begitu mahalnya kesehatan. Semoga ane bukan termasuk orang2 yang lupa untuk bersyukur.

Melalui forum ini, ane ucapin makasih, syukran katsiran, hatur thangkiyu, jazaakumullahu.... pada keluarga ane yang dengan sabar menunggui, semua yang telah menjenguk ane waktu sakit, para asatidzah, alumni 2005, alumni 2006, sobat2 Qoyyim, rekan2 di myquran, semua yang telah mendo'akan ane hingga kembali seperti sedia kala atas izin Allah.

Insya Allah, forum ini ntar di terusin ma Aan alumni 2005.

Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang lupa untuk bersyukur, Amien!
Kembali Ke Atas Go down
http://www.hakimtea.com
 
Yang Terlupakan
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Yang Manakah Kita...?
» Buat yang baru gabung
» Iappi yang gi di Mesir, absen sok...
» Yang butuh Artikel ateu ebook gabung disini
» Penyemangat Bagi yang Shaum Ramadhan

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
IAPPI Community On The Net :: Pesantren Virtual :: Artikel-
Navigasi: